Terkini.id, Jakarta – Kasus di beberapa negara melonjak naik, satu orang dinyatakan tewas dikonfirmasi langsung Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Persebaran Kasus Positif Cacar Monyet
Negara-negara yang terdampak penyakit diantaranya wilayah Afrika, Amerika, Eropa, Mediterania Timur, dan Pasifik Barat. Satu orang yang dinyatakan tewas pada kuartal kedua 2022 berasal dari Nigeria. Diketahui bahwa gen dari penyakit cacar monyet (virus monkeypox) terdeteksi dari Afrika Barat.
Sejak Rabu, 1 Juni 2022 hingga 22 Juni 2022 telah dikonfirmasi kasus positif cacar monyet sebanyak 3.413 dari sejumlah negara. Diperkirakan jumlah kasus positif akan terus bertambah seiring meluasnya persebaran wilayah kasus positif cacar monyet, berita tersebut dikutip dari laman who.int.
Bahkan kasus tersebut telah dikonfirmasi di negara tetangga Indonesia, Singapura. Berikut penuturan dari Mohammad Syahril Juru Bicara Kemenkes, “Cacar monyet belum ada di Indonesia. Sejauh ini 43 negara yang sudah melaporkan cacar monyet, termasuk Singapura,” Ucapnya saat dihubungi media online Republika.co.id pada Rabu, 29 Juni 2022.
- 2 Warga Terbukti Negatif, Wali Kota Makassar Tegaskan Tak Ada Cacar Monyet
- Cacar Monyet Sudah Masuk di Indonesia, Begini Pesan Presiden Jokowi
- Cacar Monyet Masuk Makassar, Dinkes Sulsel: Belum Terkonfirmasi
- Soal Cacar Monyet, Menkes Pastikan Penularannya Tidak Akan Setinggi Covid-19
- Darurat Kesehatan Global, Ikatan Dokter Indonesia Bentuk Satgas Cacar Monyet
Penyebab Terinfeksi Virus Monkeypox (Cacar Monyet)
Cacar monyet yang menyerang manusia berasal dari virus monkeypox termasuk ke dalam kelompok Orthopoxvirus. Hewan yang terinfeksi virus tersebut dapat menular ke tubuh manusia lewat cairan atau gigitan. Hewan tersebut diantaranya monyet, tikus, tupai dan jenis pengerat atau primata lainnya.
Penyakit cacar monyet dapat menular secara langsung melalui kontak dekat dari orang ke orang, baik itu secara seksual, air liur dan barang yang telah terkontaminasi virus monkeypox. Sumber utama virus tersebut berasal dari monyet, tupai, dan tikus yang melakukan kontak secara langsung dengan manusia.

Umumnya gejala yang ditimbulkan penderita cacar monyet ditandai dengan bintil berair sama seperti cacar air. Namun, saat ini penyakit tersebut telah bermutasi menjadi bintil pada kulit yang berisi nanah di bagian leher, ketiak dan selangkangan ditambah dengan adanya benjolan akibat kelenjar getah bening yang ikut membengkak.
Adapun gejala lain yang ditimbulkan pada rentang waktu 5 sampai 21 hari pada tubuh manusia yang terinfeksi diantaranya suhu tubuh tinggi, demam, lemas, menggigil, nyeri di persendian, bengkaknya kelenjar getah bening. Kemudian, akan muncul ruam-ruam merah diawali pada kulit wajah hingga ke seluruh tubuh yang nantinya akan menjadi bintil berisi nanah dan borok.
Pengobatan Penyakit Cacar Monyet
Apabila sudah terjangkit virus monkeypox, langkah pengobatan yang dapat dilakukan adalah mendapatkan vaksin dan terapi. Salah satunya dengan, tecorivimat sebagai antivirus untuk kelompok ortopovirus, termasuk monkeypox yang telah diklaim aman dan mengurangi dari gejala-gejala yang ditimbulkan. Untuk saat ini masih dilakukan pengembangan lebih lanjut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait obat dari penyakit cacar monyet, dilansir dari alodokter.com.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.