MOMENTUM Ramadan menjadi bagian penting untuk merajut silaturahim, membuka diri dengan sesama manusia, saling mencintai dan peduli karena Allah sehingga kelak melimpah pahala dan juga pembuka rezki dari arah tak terduga.
Bersilaturahim menjadi bagian ajaran Islam untuk memelihara ukhuwah islamiyah, rasa persaudaraan sesama muslim dan umat manusia keseluruhannya.
Islam mengajarkan untuk selalu berbuat baik sebagai cerminan kepribadian seorang muslim yang taat dengan memiliki rasa simpati dan empati kepada orang lain.
Salah satu rangkain doa rasulullah memohon senantiasa dihiasi dengan jiwa penyantun, peduli dengan sesama.
Momentum merawat silaturahim terbuka ditandai kepedulian sosial di akhir Ramadan hingga berhalal bihalal semata untuk menguatakan tali persaudaraan.
Dalam Islam, nilai persaudaraan dijunjung demikian mulianya.
Beragam bentuk untuk menyambung tali persaudaran semisal, mengunjuingi secara langsung, memberikan hadiah, hingga menyapa sekalipun via WA, SMS, FB, Instragram, Twitter dan jalur media sosial lainnya.
Pesannnya selalu bermuara pada penguatan ukhuwah, saling mencintai karena Allah Swt.
Bahkan bentuk lain untuk memupuk belas kasihan dan kepedulian itu kadang kala cukup dengan tersenyum penuh keikhlasan.
Silaturahim menjadi penting untuk membuka pintu kepedulian dan mengasah jiwa sosial, kadang justru harus mengorbankan diri demi saudara yang lain karena lebih butuh dari dirinya. Silaturahim menjadi penting didedahkan di tengah kecenderungan hidup individualis, atau silaturahim dirajut semata untuk pencitraan diri atau berharap pamrih di waktu lain.
Karenanya kehadiran sahabat kala saudaranya sedang dirawat dirumah sakit dan terketuk hatinya untuk bersilaturahim.
Demikian utamanya bersilaturahim, suatu ketika, nabi ditanya oleh sahabat ihwal pintu-pintu menuju syurga, maka Nabi menjawab, “hendaklah beribadah kepada Allah Swt tanpa menyekutukannya, dirikan shalat, tunaikan zakat dan menjaga tali silaturahim”.
Artinya, silaturahim menjadi bagian penyempurna ibadah akhlak seorang muslim.
Menjaga silatutahim memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Diantaranya, selalu terbetik dalam hati untuk berbuat baik pada orang lain.
Selain itu, silaturahim diyakini membuka pintu rezki bahkan penambah umur. Sebagian memaknai bertambah umur bukan sekadar kalkulasi usia, tetapi sekalipun yang bersangkitan wafat, tetapi namanya selaku dikenang karena kebaikannya.
Sisi pendidikan bersilaturahim yakni, belajar selalu menghargai orang lain. Islam mengajarkan bahwa nilai seseorang di mata Allah, sesungguhnya sama, setara.
Seorang yang kaya raya dan miskin papa di mata sang khalik itu sama dari nilainya sebagai manusia sebagai nilai kemanusiaan secara universal. Pembedanya, adalah dari sisi ketaqwaannya.
Kemuliaan seorang hamba di mata Allah hanya ditakar dari sisi kedalaman keimanan dan ketaqwaannya yang terpancar dari keaikan-kebaikannya, termasuk kebaikannya pada sesama.
Manusia yang paling mulia adalah yang mampu memberi manfaat pada orang lain.
—
Firdaus Muhammad
Pembina Pesantren An-Nahdlah, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
